Skip to main content

Part of myLIFE

Aftermovie TC KOPMA UGM

Teknologi Multimedia dalam Perfilman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.
Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandangdengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem mekanik, elektronik dan/atau lainnya. Sedangkan film maksudnya adalah film yang secara keseluruhan diproduksi oleh lembaga pemerintah atau swasta atau pengusaha film di Indonesia, atau yang merupakan hasil kerja sama dengan pengusaha film asing.
            Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman (UU baru tentang perfilman) “Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan”

Jenis-jenis film 
Jenis film berdasarkan bahan pembuatnya dibedakan menjadi jenis film 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. Jenis film 8 mm dan 16 mm banyak digunakan untuk memproduksi filmfilm pendidikan dan penerangan serta dokumentasi pada zamannya. Untuk kepentingan rumah tangga banyak menggunakan film 8 mm. Sedangkan film untuk diputar di gedung-gedung bioskop menggunakan film jenis 35 mm dan 70 mm. 
Berdasarkan cerita, film dapat dibedakan antara film Fiksi dan Non-Fiksi.
·         Film Fiksi, merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata.
·         Film Non-Fiksi, pembuatannya diilhami oleh suatu kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat dan lain sebagainya untuk mendukung daya tarik film Non-Fiksi tersebut.
Berdasarkan orientasi pembuatannya, film dibedakan menjadi film komersial dan film non-komersial.
·         Film Komersial, orientasi pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Film memang dijadikan sebagai komoditas industrialisasi. Sehingga film dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai jual dan menarik untuk disimak oleh berbagai lapisan khalayak.
·         Film Non-komersial, orientasi pembuatannya bukan diperuntukan unutk bisnis. dibuat bukan dalam rangka mengejar target keuntungan dan azasnya bukan untuk menjadikan film sebagai komoditas, melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan suatu pesan dan sarat akan tujuan.
Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya; Action, Komedy, Drama, Petualangan, Epic, Musical, Perang, Science Fiction, Pop, Horror, Gengster, Thriller, Fantasy, dan Disaster.
Sedangkan film berdasarkan proses produksinya, Heru Effendy dalam bukunya Mari Membuat Film (Konfiden, 2002) membagi jenis film menjadi 4 antara lain:
·         Film Dokumenter
Gambar terkait
·         Film Cerita Pendek (Short Film)
Hasil gambar untuk The Seen and Unseen (2017)
·         Film Cerita Panjang (Feature-length Film)
·         Film jenis lain; Profil Perusahaan (Corporate Profile), Iklan Televisi (TV Commercial), Program Televisi(TV Programme), dan Video Klip (Music Video)

Menurut Himawan Pratista dalam bukunya Memahami Film (Homerian Pustaka, 2008) membagi jenis film menjadi 3 jenis yaitu:
·         Film Dokumenter
·         Film Fiksi
Hasil gambar untuk end game poster
·         Film Eksperimental (abstrak)
Hasil gambar untuk Rocket Rain poster
Teknologi Multimedia yang terdapat pada perfilman adalah :
  1. CGI
Sebuah teknik pencitraan 3D yang dilakukan oleh komputer pada media tertentu. CGI termasuk kedalam golongan spesial efek yang biasa digunakan dalam bidang komputer, seperti : Grafis 3D komputer dalam pembuatan film, acara televisi, commercials, simulators, iklan dan game. Permainan video umumnya menggunakan grafik komputer waktu-nyata (jarang disebut sebagai CGI), namun juga sering menggunakan “adegan tengah” (cutscene) yang telah dirender dan film-film pembuka yang mirip dengan penggunaan CGI. Ini juga disebut sebagai FMV (Full Motion Video).
CGI serupa dengan teknik animasi tradisional. Dalam teknik animasi tradisional, suatu gerakan dibuat melalui rangkaian gambar-gambar yang saling bertautan. Umumnya, sebuah gambar bergerak tercipta dalam ritme 24 fps (frame per second). Dimana CGI digunakan untuk efek visual komputer karena efek yang dihasikan akan lebih terkontrol dibandingkan yang lainnya berdasarkan proses fisik, seperti membangun miniatures untuk efek gambar atau mempekerjakan tambahan untuk adegan keramaian.
Hal ini dapat juga menciptakan satu film untuk menghasilkan konten tanpa memakai aktor. Teknologi CGI dapat dibuat dalam bentuk 2D ataupun 3D sesuai dengan keinginan. CGI 2D biasanya digunakan pada bidang-bidang yang datar. Contoh obyek yang dibuat dengan CGI 2D yaitu tokoh kartun dan bentuk-bentuk geometrik. Komputer seperti perangkat lunak 3ds Max dan open source Blender, LightWave 3D dan Maya Softimage AutoDesk digunakan untuk membuat gambar yang dihasilkan komputer untuk film, dll.
Gambar terkait
  1. Film 2 dimensi (2D)
Film 2D biasanya digunakan pada film kartun. Film ini memberika kelebihan dalam penayangan yaitu memiliki suara yang jernih, gambar lebih halus, serta gambar yang telah di sensor hampir tidak terlihat. Kelemahannya yaitu kualitas hasil proyeksinya lebih kecil daripada film biasanya, dimana layar akan lebih kecil dikarenakan jika menggunakan layar lebih besar kualitasnya akan semakin berkurang. Softwae animasi 2D biasanya digunakan untuk membuat animasi tradisional dimana memiliki kemampuan dalam mengatur gerak, menggambar, sebagian bisa mengimpor suara dan mengatur waktu. Software yang digunakan yaitu Macromedia Flash,GIF Animation dan Corel Rave, Swish Max, After Effects, Moho, CreaToon, dan ToonBoo. Contoh film 2D adalah Shincan, Looney Toons, Pink Panther, Tom and Jerry, dan Scooby Doo
Hasil gambar untuk coco poster

  1. Film 3 dimensi (3D)
Kualitas film 3D memberikan tayangan 3 dimensi atau terlihat lebih nyata dengan menggunakan bantuan alat kacamata khusus. Jika tidak, gambar akan terlihat blur atau buram. Kacamata yang sering digunakan pada format film 3D adalah Red/Cyan dimana red (merah) di kiri dan cyan (biru) di kanan. Kelemahannya adalah film format 3D tidak disertai dengan terjemahan dikarenakan akan mengurangi kualitas film. Penggunaan kacamata dalam film 3D hanya pada bioskop, sedangkan pada televisi tidak memerlukan kacamata.

Pada penayanagan film 3D, menggunakan dua proyektor yaitu interlocking atau dengan menggunakan satu proyektor tapi memiliki dua lensa. Beberapa merk proyektor yang sering digunakan pada sinema digital adalah Barco, Sony, Kinoton, dan Christie. Berikut beberapa sistem penayangan sinema digital pada film 3D :

Real D adalah sistem 3D yang digunakan karena efek 3D yang dihasilkan akan terus stabil tidak akan mengurangi kualitas film jika ditonton pada posisi kepala menunduk atau mendongak. Dikarenakan teknologi yang dipakai menggunakan circular polarization yang terdapat pada lensa kacamata dan perangkat yang berfungsi sebagai pengatur pencahayaan yang terpasang di optic proyektor. Didepan lensa proyektor, Real D memasang filter polarisasi. Silver screen merupakan layar khusus pada sistem Real D
Dolby 3D dengan menggunakan teknologi colorwheel yang terdapat beberapa filter berwarna dengan fungsi mentransmisikan gambar dengan macam-macam level gelombang cahaya berguna dalam menayangkan efek gambar 3D. Pada Dolby 3D dipasang cakram spektrum warna didepan lampu proyektor untuk memodifikasi proyektor digital.
IMAX 3D merupakan suatu perusahaan di bidang teknologi bioskop dimana awalnya hanya ikut dalam penayangan serta pengambilan gambar yang beresolusi lebih tinggi 35 mmpada format filmya yaitu 70 mm proyektor untuk penayangan dan 65 mm film negatif pada kamera IMAX. Perkembangan teknologi membuat kualitas gambar menjadi lebih baik dari 2K dalam 2 proyektor menjadi 4K dalam satu proyektor.

SUMBER :

Comments

Popular posts from this blog

Online

Assalamualaikum wr. wb.        Alhamdulillah bisa kembali posting blog kembali setelah beberapa tahun lamanya, yang dulunya konten blog mencomot dari website lain haha.. gak kok ada link aksesnya, hanya menyalin data sumber aja..  Sekarang penulisnya juga bukan hanya ada blog pribadi, jika kalian hobby menjadi "user" yang terbiasa streaming YouTube, jangan lupa di SUBSCRIBE dan di tonton juga keseruan dari penulis bisa di akses disini....        Mungkin kalian bertanya-tanya "waw bang keren banget editannya, gimana caranya bang? pakai apa bang?" ya mungkin nanti aku akan membuat tutorialnya, mungkin akan lebih mudah lewat YouTube aja ya. Soo, pantengin terus YouTube kita. STAY TUNE        Kali ini penulis bisa dikatakan berkembang/berevolusi/meningkat. BOOM! Hahah, ya jujur saja posting sebelumnya itu dibuat sekitar 2 tahun yang lalu, namanya juga baru masuk SMA, jadi bibit-bib...

Review Peripheral Componen Interconnection | Task #1

           Peripheral Componen Interconnection (PCI) adalah sebuah bus yang ditugaskan untuk menangani beberapa pekerjaan pada hardware. Akan tetapi, bus tersebut tidak tergantung kepada prosessor dan berfungsi sebagai bus periferal (hardware tambahan). Intel Corporation yang tidak asing lagi kita mendengarnya mengeluarkan PCI bus untuk umum. Intel menerapkan PCI bus pada Prosessor Intel Pentium I pada tahun 1993. Sebelum PCI bus keluar pada Prosessor Intel Pentium I, PCI bus tersebut sudah ada pada tahun 1992 karena slot bus pada ISA kinerjanya menjadi lama pada komputer lama.            PCI bus keluar karena untuk menggantikan MCA dan EISA bus sebagai bus server pilihan. Pada perkembangannya, PCI bus diadopsi menjadi standar industri di bawah administrasi dari PCI Special Interest Group, yang kemudian definisi dari PCI diperluas menjadi konektor standar interface bus ekspansi. P...

Gokilnya Selfie dan Gaming dengan Oppo R5

Assalamualaikum wr.wb Hai A's kali ini saya akan review tentang smartphone Oppo R5. Buat kalian yang suka selfie, bermain game. Disarankan menggunakan smartphone yang satu ini. Memiliki spesifikasi bagus dan lumayan tinggi. Smartphone ini memiliki RAM 2GB dan kamera depan 5MP, kamera utama 13MP, itulah mengapa utk kalian yang suka selfie, dan bermain game disarankan smartphone ini. Bukan hanya itu kelebihannya, menurut saya smartphone ini memiliki layar HD, dan perlindungan mata utk membuat person(orang yang memainkan)nya nyaman berlama-lama bermain game. Dengan Baterai Li-Po 2000 mAh bermain gamenya semakin nyaman dan tahan lama. Fitur menarik dari smartphone ini juga jika kita ingin mengaktifkannya hanya ketuk 2x saja, dari layar hitam menjadi berwarna. Dan ketika sudah membuka kunci kita langsung dihantarkan ke layar menu tidak repot lagi biasanya smartphone lain ketika sudah membuka kunci dihantarkan ke layar utama (homescreen). Jika anda memiliki file musik,video,foto...